SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA SAYA...


Mudah-mudahan dapat bermanfaat....

Selasa, 21 Desember 2010

Pedagogical Content Knowledge


A. PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

Seorang guru yang baik sudah seharusnya dapat menguasai konten (materi subjek) dan ilmu mengajar (pedagogi). Konten merupakan pengetahuan sains yang semestinya dikuasai oleh pengajar mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori (Siregar, 1998). Pedagogi berarti cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa belajar dan memecahkan problem-problem sains (Enfield, 2007). Mengajar merupakan proses yang kompleks. Mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa, melainkan meliputi banyak kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan. Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan semata, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Atas dasar inilah maka seorang guru harus memiliki pengetahuan konten pedagogi/Pedagogical conten knowledge.
PCK adalah gagasan akademik yang menyajikan tentang ide yang membangkitkan minat,  yang berkembang terus menerus dan melalui pengalaman tentang bagaimana mengajar konten tertentu dengan cara khusus agar pemahaman siswa tercapai. (Loughran, Berry & Mulhall, 2006). PCK merupakan ide yang berakar dari keyakinan bahwa mengajar memerlukan lebih dari sekedar pemberian pengetahuan muatan subjek kepada siswa dan siswa belajar tidak sekedar hanya menyerap informasi tapi lebih dari penerapannya. Walaupun demikian, PCK bukan bentuk tunggal yang sama untuk semua guru yang mengajar area subjek yang sama, melainkan keahlian khusus dengan keistimewaan individu yang  berlainan dan dipengaruhi oleh konteks/suasana mengajar, isi dan pengalaman. PCK bisa sama untuk beberapa guru dan berbeda untuk guru lainnya, tetapi paling tidak merupakan titik temu pengetahuan professional guru dan keahlian guru.
Untuk dapat mengenal dan menilai pengembangan PCKnya masing-masing, guru perlu memiliki pemahaman konseptual yang kaya tentang isi subjek tertentu yang mereka ajarkan. Pemahaman konseptual yang kaya ini berkombinasi dengan keahlian dalam pengembangan, penggunaan dan adaptasi prosedur mengajar, strategi dan pendekatan untuk digunakan dalam kelas, penggabungan tersebut dapat menghasilkan amalgam dari pengetahuan konten dan pedagogi yang dijelaskan oleh Shulman (1986, 1987) sebagai PCK. Menurut Koppelmann (2008) PCK dapat dilihat sebagai interseksi antara pedagogi dan konten. Oleh karena itu PCK adalah cara praktis mengetahui materi subjek yang digunakan oleh guru bila mereka mengajar. PCK adalah bentuk pengetahuan professional guru yang disusun berbeda dari pengetahuan materi subjek guru.  
Identifikasi PCK bukan hanya materi teori dan penelitian edukasional, tetapi juga mempunyai konsekwensi praktek, salah satunya adalah pengetahuan yang dapat digunakan untuk menyiapkan guru baru. Pada banyak kasus, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi, guru baru sering mengajar secara kebetulan, tanpa pengetahuan pedagogi dan tanpa dukungan. Biasanya orang dengan pengetahuan materi subjek khusus diperlukan untuk mengajar hal itu. Tetapi memiliki pengetahuan materi subjek sangat berbeda dengan memiliki PCK. Akibatnya sangat berguna bila ada cara efisien untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan tersebut antara guru yang berpengalaman dengan guru baru. Untuk pertukaran penggunaan pengetahuan pedagogi tidak cukup identifikasi saja, koleksi pengalaman dari komunitas mengajar harus diadakan dalam beberapa representasi yang bermanfaat. Oleh karena itu media efektif dan efisien untuk pertukaran pengetahuan ini sangat diperlukan.  
Menurut van Driel et al. (1998, dalam Bond-Robinson, 2005) PCK dianggap pengetahuan keahlian, didefinisikan sebagai pengetahuan terintegrasi yang menyajikan akumulasi kebijaksanaan guru mengenai praktek mengajar mereka. Sebagai pengetahuan keahlian menuntun aksi guru dalam praktek, meliputi pengetahuan guru dan keyakinan tentang berbagai aspek seperti pedagogi, murid, materi subjek dan kurikulum. Pengetahuan keahlian ini diperoleh dari pendidikan sebelumnya, latar belakang personal guru, konteks mengajar, dan melalui pengalaman mengajar yang sedang berlangsung. Oleh karena itu kebijaksanaan dari pengetahuan keahlian menghasilkan perilaku efektif pada sebagian guru yang memilikinya.
Pengenalan PCK seseorang menjadi jelas bila mengajar diluar area subjek keahlian. Bagaimanapun juga kemampuan guru akan kuat bila mengajar subjek spesialisnya, ketrampilan dan kemampuan diragukan segera bila isi pengajaran kurang dipahami. Ketika mengajar diluar area subjek keahlian seseorang, meskipun memiliki pengetahuan prosedur mengajar yang sangat maju (misalnya diagram Venn, peta konsep, diskusi interpretif dll) atau  muatan pengetahuan yang sangat spesialis (misalnya spesialis dalam fisika, biologi atau kimia dll) ketrampilan guru dalam mengkombinasi isi pengetahuan dan pedagogi dalam cara yang bermakna segera akan tampak. Isu yang berasosiasi dengan aspek kesulitan topic tertentu, konsepsi alternative murid, ide besar yang penting, kaitan konseptual, pemicu belajar dll, tidak dikenal atau tidak dimengerti oleh guru bila pemahaman konten subjeknya kurang, dan dalam elemen praktek professional seperti PCK ditonjolkan  perbedaan jelas antara pengetahuan pedagogi dengan pengetahuan konten sendiri.
Konsep PCK sangatlah beragam, tetapi para peneliti pendidikan telah sepakat bahwa PCK merupakan pengetahuan pengalaman dan keahlian yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman di kelas (Baxter &Lederman, 1999 ; National Research Council, 1996; Van Driel et al., 2001);dan PCK merupakan kumpulan pengetahuan yang terintegrasi, konsep, kepercayaan dan nilai yang dikembangkan guru pada situasi mengajar (Fernandez-Balboa & Stiehl, 1995; Gess-Newsome, 1999; Loughran, Milroy, Berry, Gunstone, & Mulhall, 2001;Loughran,  Mulhall & berry, 2004; Marks, 1990; Van Driel, Verloop, & de Vos, 1998 dalam Lee and Julie, 2008). Dengan demikian preservis atau guru pemula biasanya memiliki PCK yang minim dibandingkan dengan guru yang berpengalaman (Lee, Brown, Luft, & Roehtig, 2007). The national science Education Standards (National Research Council, 1996) ; “ incorporated the concept of PCK as an essential component of professional development for science teachers”. 

B.       KOMPONEN-KOMPONEN PCK

 
Pada tabel 1 di atas menunjukkan adanya beberapa perbedaan dari para ahli mengenai konsep yang terdapat dalam PCK. Sedangkan berdasarkan  hasil diskusi dengan beberapa guru yang berpengalaman, ada 7 komponen PCK yang masing-masing komponen memiliki beberapa elemen khusus seperti yang terdapat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Tujuh komponen dan elemen-elemen spesifik pada PCK
Komponen
Elemen
Knowledge of science
Science content, scientific practice, the nature of science, scientific process
Knowledge of goals
Scientific literacy, real-life aplication, integrated understanding.
Knowledge of students
Different levels, needs, interests, prior knowledge, ability, learning difficulties,

misconceptions.
Knowledge of curriculum organisation
State and local standards, state and local standardise tests, making connections between lessons and units, organising lessons in specific order, making decisions about what to teach, flexible design.
Knowledge of teaching
Various teaching methods, use of motivating activities, ability to select effective activities.
Knowledge of assessment
Formal in formal ways of assessment, skills for students discusion and questioning, immediate feedback.
Knowledge of resources
Materials, activities, multimedia, local facilities, laboratory technology, science magazinnes.

18 komentar:

  1. postingannya membantu saya dalam mendapat ide buat skripsi nanti, kayaknya PCK menarik ya bu ..
    bu boleh kasih contoh ga , tentang pengaplikasian PCK ? trimakasih

    BalasHapus
  2. Sangat menarik..
    untuk lebih memahaminya coba ina browsing beberapa jurnal internasional mengenai PCK.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, sudah dapat sih bu jurnalnya tapi bukan internasional.
      bu mengenai aspek - aspek pada PCK, apa ada instrumen yang sudah baku untuk digunakan dalam peneletian ?

      Hapus
    2. Belum ada Ina, saya juga baru mengembangkan instrumen untuk melihat aspek2 kemampuan PCK.

      Hapus
  3. maaf bu saya ingin bertanya daftar pustaka yang digunakan apa saja? terimakasih

    BalasHapus
  4. bu, boleh gk saya minytak contoh pck nya

    BalasHapus
  5. Maaf buk saya ingin bertanya.
    Untuk pck apa selalu dikaitkan dengan inquiry?
    Perbedaan pck dgn model" pembelajaran yg lain itu bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf terlambat merespon mb..
      PCK tidak hanya terkait dengan pendekatan atau model2 Pembelajaran, termasuk inkuiri. PCK juga tdk termasuk dalam model pembelajaran mb

      Hapus
  6. Bermanfaat sekali tulisan Ibu mengenai PCK.
    Bolehkah saya meminta semua referensi PCKnya bu?
    Sudah coba untuk mencari jurnalnya tidak ketemu.
    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bias buka link berikut utk melihat bbrp tylisan saya mengenai PCK : https://scholar.google.com/citations?user=WYC9ILMAAAAJ&hl=en

      atau bias dengan mencari di google dgn keyword Yenny Anwar-PCK

      semoga bermanfaat
      tks

      Hapus
  7. Maaf Bu saya guru TK, PCK untuk PAUD seperti apa ya? Ada referensi untuk itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada intinya PCK itu kemampuan guru mengolah konten dan pedagogi dengan apik, tinggal disesuaikan saja kontennya. untuk TK tentu disesuaikan dengan konten apa yang akan diajarkan sesuaikan dengan pedagoginya..pedagogi tsb juga sudah mencakup tahap perkembangan fisik maupun fisiologisnya.
      Tahap-tahap perkembangan PCK pada tulisan saya itu berlaku untuk semua guru, jadi bisa dijadikan acuan.

      semoga membantu

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Sangat bermanfaat, terimakasih 🙏

    BalasHapus